Makalah Partisipasi Politik (Pembahasan Lengkap)
Seiring berjalannya waktu kita sudah memasuki era informasi, dimana kita bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan melalui internet. Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut pula yang "mengilhami" kami untuk membuat sebuah wadah guna menampung berbagai informasi yang kami anggap penting terutama untuk para siswa yang saat ini menjalani proses belajar mengajar secara online serta untuk umum. Maka terbentuklah situs Pembahasan Lengkap.
Penjelasan Lengkap Makalah Partisipasi Politik
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Partisipasi Politik? Mungkin anda pernah mendengar kata Partisipasi Politik? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, unsur, macam serta bentuk-bentuknya. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Partisipasi Politik
Partisispasi politik adalah suatu aktivitas warga negara baik menjadi individual maupun organisasi dalam aspek politik. Aktivitas yang diibaratkan menjadi bagian partisipasi politik, antaranya ialah, penyampaian suara dalam pemilihan umum, menjadi peserta partai Politik dan lain-lainnya.
Pengertian Partisipasi Politik Menurut Para Ahli
Berikut ini terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai partisipasi politik, yakni sebagai berikut:
1. Menurut Herbert McClosky
Mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari warga negara masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum.
2. Menurut Huntington dan Nelson dalam bukunya No Easy Choice
Mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi dengan maksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi dapat bersifat individual atau kolektif, berkelanjutan atau sporadis, damai atau dengan kekerasan, legal atau ilegal, efektif atau tidak efektif.
3. Menurut Miriam Budiardjo
Mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau suatu kelompok orang untuk ikut secara aktif dalam suatu kehidupan politik, yakni dengan jalan memilih pemimpin negara dan secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kebijakan pemerintah.
4. Menurut Norman H. Nie dan Sidney Verba dalam Handbook of Political Science
Mendefinisikan bahwa pengertian partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang legal, yang sedikit banyak yang langsung bertujuan memengaurhi seleksi pejabat suatu negara dan ataupun tindakan yang diambil oleh mereka.
5. Menurut Keit Fauls dalam bukunya Political Sciology
Partisipasi Politik adalah keterlibatan secara aktif dari individu atau kelompok ke dalam proses pemerintahan.
6. Menurut Ramlan Surbakti
Partisipasi Politik ialah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala bentuk keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.
7. Michael Rush dan Philip Althoft
Partisipasi politik adalah keterlibatan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.
8. Menurut Kevin R. Hardwick
Partisipasi politik adalah memberikan perhatian pada cara-cara warga negara berinteraksi dengan pemrintah, warga negara berupaya menyampaikan kepentingan-kepentingan mereka terhadap pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tersebut.
9. Menurut Ach. Wazir Ws., et al.
Partisipasi Politik adalah keikutsertaan seseorang secara sadar ke dalam situasi tertentu.
10. Menurut Isbandi
Partisipasi politik adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengindentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi maslaah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.
Ciri-Ciri Partisipasi Politik
Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri partisipasi politik, yakni sebagai berikut:
-
Positif
Partisipasi dikatakan bersifat positif apabila partisipasi itu mendukungkelancaran usaha bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sebaliknyapartisipasi menjadi negatif apabila menjadi beban, menjadi penghalang ataumemperlambat lajunya acara atau usaha bersama. Contoh yang nyataadalah, seorang kader partai dikatakan berpartisipasi secara positif apabilaia menyumbangkan tenaga, materi, dan waktu untuk partainya pada masaPemilu.
Contoh lainnya adalah, masyarakat dapat terlibat secara langsungmenjadi panitia pemilukada ataupun pemilu di lingkungan daerah tinggalmereka masing-masing.
-
Kreatif
Partisipasi dikatakan bersifat kreatif memiliki arti adanya keterlibatanyang berdaya cipta, tidak hanya mengikuti begitu saja suatu acara yangdirencanakan pihak lain, tidak hanya melakukan isyarat atasan,melainkan memikirkan sesuatu yang baru. Kreasi itu dapat berupa gagasan-gagasanbaru, metode atau teknik baru, atau cara kerja gres yang lebih efektifdan lebih efisien yang menjadi faktor penting dalam suksesnya kegiatanbersama.
Contohnya, seorang kader parpol dapat saja mengajukan ajakan yangorisinil kepada partainya mengenai cara berkampanye yang efektif dan tidakmemakan biaya yang besar.
-
Kritis, korektif, dan konstruktif
Partisipasi dikatakan bersifat kritis, korektif, dan konstruktif berartiketerlibatan dilakukan dengan mengkaji suatu bentuk kegiatan, menunjukkankekurangan atau kesalahan dan menawarkan alternatif yang lebih baik.Dengan demikian, bukan saja proses usaha bersama akan lebih lancar, tetapijuga dapat mencegah dampak negatif yang akan muncul. Sifat partisipasiseperti ini sangat bermanfaat untuk menjaga semoga perencanaan danpelaksanaan suatu usaha bersama benar-benar berlangsung baik danmencapai sasaran.
Contohnya, LSM-LSM yang ada di Indonesia benar-benarmengawasi jalannya pemerintahan, sehingga dapat memberi saran dan kritikapabila terjadi ketidakberesan dalam program-program yang dijalankanpemerintah.
-
Realistis
Partisipasi dikatakan bersifat realistis berarti adanya keikutsertaandengan mempertimbangkan kenyataan, baik kenyataan dalam masyarakatmaupun kenyataan mengenai kemampuan pelaksanaan suatu kegiatan, waktuyang tersedia, kesempatan, dan keterampilan para pelaksana.
Contohnya,masyarakat dapat saja mengusulkan pergantian suatu pejabat karenamenganggap pejabat tersebut tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Unsur-Unsur Partisipasi Politik
Berikut ini terdapat 3 unsur unsur dalam partisipasi politik, yakni sebagai berikut:
-
Peluang Resmi
Ialah harapan individu tertampak dalam partisipasi politik yang dibantu peraturan yang dibuat oleh negara.
-
Sumber Daya Sosial
Ialah partisipasi dijelaskan oleh kelas sosial dan berbandingan geografis. Dalam sebenarnya tidak semua orang mempunyai kesempatan yang sama bersamaan dengan suatu sumber daya sosial dan sumber daya ekonomi untuk berperan dalam partisipasi politik. Berangkaian dengan perbandingan demografis tersebut, ada juga perbandingan dalam partisipasi seperti usia, jenis kelamin, suku, lokasi tinggal, agama dan lain-lainnya.
-
Motivasi Personal
Ialah konsep yang melandasi aktivitas berpolitik yang sangat beranka ragam. Konsep tersebut disengaja maupun tidak disengaja, praktis maupun tidak sentimental, gagasan psikologis maupun sosial, yang ditujukan dari dalam diri sendiri maupun dari luar dan dipertimbangkan atau maupun dipertimbangkan.
Macam Macam Partisipasi Politik
Berikut ini terdapat 3 macam macam jenis dalam partisipasi politik, yakni sebagai berikut:
1. Menurut Milbrath dan Goel
Menurut Milbrath dan Goel, terdapat 4 macam macam jenis dalam partisipasi politik, antara lain:
- Partisipasi Apatis, ialah orang yang memukai diri dari proses politik
- Partisipasi Spektor, ialah orang yang sedikit-sedikitnya sudah uturt dalam pemilihan umum
- Partisipasi Gladiator, ialah orang yang berpartisipasi aktif dalam prosedur politik menjadi komunikator dengan tugas utama membentuk komunikasi tatap muka, pencetus, partai dan pekerja kampanye serta pencetus masyarakat
2. Menurut Goel dan Olsen
Menurut Goel dan Olsen, terdapat 5 macam macam jenis dalam partisipasi politik, antara lain:
- Ketua politik
- Aktivitas politik
- Komunikator
- Warga negara yang sedikit melakukan komunikasi dengan sistem politik
- Orang yang terasing yang jarang berpartisipasi politik
3. Menurut Bentukya
Menurut bentuknya, terdapat 2 macam macam jenis dalam partisipasi politik, antara lain:
- Partisipasi berbentuk ikhlas
- Partisipasi berbentuk tekanan
Bentuk Bentuk Partisipasi Politik
Berikut ini terdapat beberapa bentuk bentuk dalam partisipasi politik, yakni sebagai berikut:
-
Aktivitas Pemilihan
Ialah aktivitas pemilihan yang melingkupi suara, bantuan untuk kampanye, memilih bantuan ataupun setiap aktivitas yang berperan dalam konsekuensi keputusan dari suatu prosedur pemilihan.
-
Aktivitas Lobi
Ialah aktivitas yang melingkupi ikhtiar baik individual maupun organisasi untuk menjumpai atasan pemerintahan dan ketua politik dengan tujuan konsekuensi keputusan mereka mengenai kejadian yang melibatkan kebutuhan umum.
-
Aktivitas Organisasi
Ialah aktivitas yang melibatkan peran serta sebagai peserta dalam suatu kelompok yang mempunyai peran utama konsekuensi pemungutan hasil dari pemerintah.
-
Aktivitas Mencari Suatu Hubungan
Ialah aktivitas yang dilakukan individual untuk atasan pemerintah dengan maksud mendapatkan manfaat bagi individual maupun organisasi.
-
Aktivitas Kekerasan
Ialah suatu ikhtiar untuk konsekuensi hasil dari pemerintah dengan suatu jalan mengakibatkan kerugian fisik mengenai orang maupun benda. Oleh sebab itu, kekerasan direpresentasikan semangat yang lebih kokoh.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik
Berikut ini terdapat tiga faktor yang mempengaruhi partisipasi politik, yakni sebagai berikut:
- Peluang resmi, adalah kesempatan seseorang terlibat dalam partisipasi politik yang didukung kebijakan yang dibuat oleh negara.
- Sumber daya sosial yang berarti partisipasi ditentukan oleh kelas sosial dan perbedaan geografis. Dalam kenyataannya tidak semua orang mempunyai peluang yang sama berkenaan dengan suatu sumberdaya sosial dan sumber daya ekonomi untuk terlibat dalam partisipasi politik. Berkiatan dengan perbedaan demografis tersebut, terdapat juga perbedaan dalam partisipasi misalnya dari usia, jenis kelamin, suku, tempat tinggal, agama, dll.
- Motivasi personal, adalah motif yang mendasari suatu kegiatan berpolitik yang sangat bervariasi. Motif tersebut disengaja ataupun tidak disengaja, rasional ataupun tidak emosional, diilhami psikologis atau sosial, yang diarahkan dari dalam diri sendiri ataupun dari luar dan dipikirkan atau tidak dipikirkan.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Ciri-Ciri Partisipasi Politik: Pengertian, Macam dan Bentuk
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya
The post Makalah Partisipasi Politik first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment