Metamorfosis Tidak Sempurna (Pembahasan Lengkap)

Metamorfosis Tidak Sempurna - Ngomongin tentang "Metamorfosis Tidak Sempurna" adalah hal yang cukup menyenangkan terlebih untuk Anda yang saat ini memang sedang mencarinya. Mungkin ada banyak situs lain yang mengupas tentang Metamorfosis Tidak Sempurna akan tetapi mengapa Anda memilih untuk mengunjungi situs Pembahasan Lengkap ini? Tentu hanya Anda yang bisa menjawabnya ya bukan? hehehe.

Seiring berjalannya waktu kita sudah memasuki era informasi, dimana kita bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan melalui internet. Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut pula yang "mengilhami" kami untuk membuat sebuah wadah guna menampung berbagai informasi yang kami anggap penting terutama untuk para siswa yang saat ini menjalani proses belajar mengajar secara online serta untuk umum. Maka terbentuklah situs Pembahasan Lengkap.

Penjelasan Lengkap Metamorfosis Tidak Sempurna

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Metamorfosis Tidak Sempurna? Mungkin anda pernah mendengar kata Metamorfosis Tidak SempurnaDisini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, tahapan, perbedaan, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Metamorfosis Tidak Sempurna

Pengertian Metamorfosis Tidak Sempurna

Metamorfosis tidak sempurna merupakan suatu proses pertumbuhan pada hewan yang tidak mengalami perubahan bentuk secara signifikan. Dikenal dengan istilah hemimetabola. Metamorfosis tidak sempurna terjadi dengan tiga tahapan yaitu mulai dari telur, menetas menjadi nimfa dan tumbuh menjadi dewasa. Telur – nimfa – imago (dewasa). Disebut metamorfosis tidak sempurna dikarenakan hewan/serangga hanya melalui tiga tahapan yaitu telur – nimfa -imago (hewan dewasa). Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna mempunyai bentuk tubuh sama ketika kecil hingga dewasa,yang membedakan adalah pertumbuhan sebagian tubuh hewan tersebut.


Ciri-Ciri Metamorfosis Tidak Sempurna

Berikut adalah beberapa ciri-ciri metamorfosis tidak sempurna antara lain yakni:


  • Perubahan bentuk tubuh antara fase nimfa dan fase imago tidak mencolok, hanya terdapat sedikit perbedaan.
  • Tidak mengalami fase pupa/kepompong.

Tahapan Metamorfosis Tidak Sempurna

Adapun beberapa tahapan metamorfosis tidak sempurna pada hewan antara lain sebagai berikut:


  1. Telur merupakan cikal bakal makhluk hidup yang di miliki oleh betina, yang nantinya akan berubah menjadi zigot setelah melalui proses pembuahan oleh spermatozoa pejantan. Telur-telur diletakkan ditempat yang sesuai dan aman untuk perkembangan embrio. Embrio-embrio yang dilindungi dengan struktur telur yang bercangkang zar kiitin. Sampai pada waktu yang telah ditentukan, telur akan menetas menjadi nimfa.
  2. Nimfa merupakan bentuk hewan muda yang menyerupai ketika sudah berbentuk dewasa, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Pada metamorfosis tidak sempurna, hewan langsung memiliki beberapa bentuk hewan yang sesungguhnya, nimfa yang ukurannya lebih kecil. Nimfa akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan untuk kematangan organ reproduksinya. Nimfa juga akan mengalami eksdisis untuk mengganti kerangka luar tubuhnya akibat pertumbuhan yang akan membuat ukuran tubuhnya makin membesar.
  3. Imago merupakan fase reproduksi di mana imago akan saling mengadakan perkawinan anatra pejantan dan betina yang nantinya akan menghasilkan ratusan telur dan siklus perkembangbiakan dan pertumbuhan pada hewan tersebut akan terus terulang.

Perbedaan Metamorfosis Sempurna Dan Tidak Sempurna

  • Pada metamorfosis sempurna, telur menetas menjadi larva yang berbentuk jauh berbeda dengan hewan dewasa. Sementara pada metamorfosis tidak sempurna, telur menetas menjadi nimfa yang berbentuk mirip dengan hewan dewasa
  • Pada metamorfosis sempurna terdapat fase pupa, yang tidak terdapat pada metamorfosis tidak sempurna

Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna

Berikut adalah beberapa contoh metamorfosis tidak sempurna diantaranya yakni:


1. Metamorfosis Belalang

Metamorfosis Belalang

Metamorfosis belalang hanya melalui 3 fase, yaitu fase telur, fase nimfa, dan fase imago. Biasanya fase telur berlangsung selama 1-10 bulan, Hal tersebut tergantung pada jenis belalangnya dan kondisi lingkungan. Di daerah yang memiliki musim dinginnya, telur belalang bisa menetas dalam jangka waktu yang cukup lama dibandingkan dengan telur belalang yang berada di daerah tropis. Ketika telur berhasil menetas, telur belalang akan keluar dari cangkangnya dan mencari makan. Saat menjadi nimfa, pada awalnya tidak memiliki sayap sehingga untuk mencari makan tidak dengan terbang, hanya mengandalkan kakinya yang kecil untuk merayap di ranting tanaman. Pada fase nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali di iringi pertumbuhan sayapnya. Fase nimfa berlangsung selama 30-40 hari hingga akhirnya menjadi belalang dewasa.


3. Metamorfosis Kecoa

Metamofosis Kecoa

Metamorfosis kecoa hanya melalui 3 tahapan, yaitu fase telur, fase nimfa dan fase kecoa dewasa. Fase awal metamorfosis kecoa yaitu telur yang dikeluarkan oleh betina kecoa diletakkan dipermukaan tanah. Telur kecoa berukuran kecil dan biasanya berkelompok dan lengket dilindungi oleh semacam kapsul bernama ootheca. Biasanya telur kecoa akan menetas setelah 1-2 bulan. Setelah menetas, akan memasuki fase nimfa. Nimfa kecoa memiliki bentuk tubuh yang sama dengan kecoa dewasa, hanya saja tidak memiliki sayap. Ketika menjadi nimfa, keco akan melakukan pergantian kulit dan sayapnya bertumbuh dalam waktu 60 hari. Ketika sayapnya sudah tumbuh sempurna, maka akan menjadi kecoa dewasa dan bisa terbang. Setelah menjadi kecoa dewasa, maka akan siap kawin. Akan tetapi, pada fase imago biasanya hanya berlangsung 20 hari saja hingga akhirnya mati dengan sendirinya dan selama menjadi kecoa dewasa, kecoa betina sudah bisa bertelur sebanyak 8-20 kali.


3. Metamorfosis Jangkrik

Metamorfosis Jangkrik

Metamorfosis jangkrik hanya melalui 3 tahapan, yaitu fase telur, fase nimfa, dan fase jangkrik dewasa. Dalam satu siklus metamorfosis, jangkrik membutuhkan 83 hari hingga menjadi imago. Metamorfosis jangkrik melalui 3 tahap yaitu fase telur, fase nimfa dan fase jangkrik dewasa. Saat berada di fase telur, biasanya membutuhkan waktu untuk menetas lebih cepat dibanding dengan belalang yaitu sekitar 3 hari saja dan ketika menetas nimfa akan keluar dan biasanya berlangsung selama 40 hari untuk menjadi jangkrik dewasa (imago). Setelah melalui masa nimfa, jangkrik mengalami pertumbuhan hingga menjadi jangkrik dewasa. Tahap jangkrik dewasa untuk sampai siap kawin dan bereproduksi biasanya selama 40 hari setelah menjadi imago.


4. Metamorfosis Capung

Metamorfosis Capung

Metamorfosis capung juga melalui 3 tahapan metamorfosis, yaitu fase telur, fase nimfa dan fase capung dewasa. Tidak seperti kupu-kupu, capung bayi memiliki bentuk anatomi tubuh yang sama persis dengan capung dewasa. Kelompok serangga ini tidak akan pernah jauh dari air, di mana mereka dapat meletakkan telur-telurnya. Beberapa jenis capung suka meletakkan telurnya di air yang tenang, termasuk di atas daun yang basah. Namun, ada juga capung yang suka meletakkan telur-telurnya di aliran air yang deras.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Metamorfosis Tidak Sempurna: Pengertian, Ciri, Tahapan, Perbedaan, Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi

The post Metamorfosis Tidak Sempurna first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Horee!! akhirnya kita sudah sampai dibagian akhir dari ulasan tentang Metamorfosis Tidak Sempurna (Pembahasan Lengkap). Harapan kami semoga apa yang sudah kami sampaikan diatas dapat menambah wawasan kita semua, terlebih menjawab pertanyaan untuk Anda yang mungkin sedang mencari penjelasan terkait Metamorfosis Tidak Sempurna (Pembahasan Lengkap). Thank you sudah mampir ke situs "Pembahasan Lengkap" dan jangan lupa untuk share ke teman-teman yang lain jika dirasa ulasan kami diatas berguna. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Lembaga Politik (Pembahasan Lengkap)

Pengertian Konsumen (Pembahasan Lengkap)

Perkembangan Peserta Didik (Pembahasan Lengkap)