Pantun dan Syair (Pembahasan Lengkap)

Pantun dan Syair - Ngomongin tentang "Pantun dan Syair" adalah hal yang cukup menyenangkan terlebih untuk Anda yang saat ini memang sedang mencarinya. Mungkin ada banyak situs lain yang mengupas tentang Pantun dan Syair akan tetapi mengapa Anda memilih untuk mengunjungi situs Pembahasan Lengkap ini? Tentu hanya Anda yang bisa menjawabnya ya bukan? hehehe.

Seiring berjalannya waktu kita sudah memasuki era informasi, dimana kita bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan melalui internet. Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut pula yang "mengilhami" kami untuk membuat sebuah wadah guna menampung berbagai informasi yang kami anggap penting terutama untuk para siswa yang saat ini menjalani proses belajar mengajar secara online serta untuk umum. Maka terbentuklah situs Pembahasan Lengkap.

Penjelasan Lengkap Pantun dan Syair

Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Pantun dan Syair? Mungkin anda pernah mendengar kata Pantun dan Syair? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, ciri-ciri, perbedaan dan persamaan. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Pantun dan Syair: Pengertian, Ciri-Ciri, Perbedaan dan Persamaan

 

Pengertian Pantun dan Syair

Pengertian Pantun

Pantun ialah salah satu jenis puisi lama yang banyak dipopulerkan dalam bahasa-bahasa domestik. Pantun bersumber dari bahasa Minangkabau yakni “Patuntun” yang artinya pedoman. Dalam bahasa Jawa, pantun ialah parikan, dalam bahasa Sunda ialah paparikan dan dalam bahasa Batak pantun Umpasa.


Bagi Sobat yang mencari aplikasi bermanfaat, kami sarankan untuk mencoba mengakses situs aptoide.co.id untuk download aplikasi sepuasnya secara gratis di sana.

Ciri-Ciri Pantun

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari pantun, yakni sebagai berikut:

  • Terdiri atas 4 bait dalam setiap sajak
  • Setiap bait terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
  • Berbait a-b-a-b ataupun a-a-a-a
  • Bait pertama dan kedua disebut dengan “sampiran”
  • Bait ketiga dan keempat disebut dengan isi

Jenis-Jenis Syair

Berikut adalah jenis-jenis Pantun antara lain yaitu:

1. Pantun adat istiadat

Pantun ini berisi ungkapan tradisi dari leluhur, sehingga harus dipelihara dan tak boleh dilupakan. Fungsi pantun adat istiadat merupakan bentuk peraturan atau norma dalam masyarakat.


2. Pantun agama

Pantun agama adalah pantun yang di dalamnya terdapat nilai-nilai atau prinsip keagamaan. Biasanya tak hanya tentang pengetahuan agama, namun juga berisikan perintah dan larangan menurut agama


3. Pantun nasehat

Pantun nasehat merupakan pantun yang menjelaskan sendi kebaikan dana bermasyarakat, kemudian disampaikan melalui peraturan estetika kata.


4. Pantun teka-teki

Ini adalah pantun yang berisikan tebakan atau sebuah teka-teki. Dan untuk melengkapi pantun teka-teki biasanya dibutuhkan jawaban.

5. Pantun jenaka

Merupakan Salah satu jenis pantun yang paling sering dijumpai dalam berbagai acara, semisal pernikahan adat Betawi. Jenis pantun jenaka sendiri memiliki tujuan untuk menghibur pendengarnya. Kadang juga digunakan untuk menyindir.

6. Pantun kepahlawanan

Merupakan salah satu Pantun yang isinya berisikan tentang perjuangan seorang pahlawan dan semangat para pahlawan

7. Pantun sukacita

Merupakan salah satu jenis pantun yang isinya mengambarkan kegembiraan, baik kegembiraan pembaca maupun pendengar. Dan biasanya isi akan disesuaikan dengan acara ketika pantun dibacakan.

8. Pantun dukacita

Merupakan salah satu jenis Pantun duka cita adalah kesedihan atau duka yang sedang dirasakan pembaca. Permasalahan yang sering diungkapkan dalam pantun duka cita ini misalnya kemiskinan, nasib keturunan, dan lain-lain


Pengertian Syair

Syair ialah salah satu bentuk puisi lama yang terikat dengan irama sajak. Kata syair berasal dari bahasa Arab yakni Syu’ur artinya sebuah perasaan. Dalam bahaya melayu, syair merupakan istilah dari puisi umum yang di kembangkan menjadi syair yang ditata sesuai dengan keadaan.


Ciri-Ciri Syair

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri dari syair, yakni sebagai berikut:

  • Syair berisi 4-8 bait atau baris
  • Setiap baris terdiri dari 4-8 kata
  • Setiap baris syair memberi kesan kesatuan
  • Setiap baris ialah isi
  • Syair bersajak a-a-a-a
  • Syair tidak memiliki sampiran seperti pantu
  • Bahasa syair berbentuk nasehat
  • Isi syair biasanya tentang nasehat dan cerita
  • Syair irama berisi 4-6 kata

Jenis-Jenis Syair

Berikut adalah jenis-jenis syair antara lain yakni:

1. Syair Agama 

Merupakan syair agama yang digunakan sebagai bagian dari dakwah di zaman dahulu atau menjadi idiom yang digunakan dalam berkomunikasi para penyebar agama Islam kala itu dalam menyampaikan hal-hal yang berisi tentang agama islam.


2. Syair Kiasan

Merupakan syair kiasan yang digunakan sebagai sindiran atas peristiwa atau kejadian tertentu. Kiasan yang digunakan biasanya memakai perandaian objek tertentu seperti hewan, bunga, atau buah. Biasanya syair kiasan sering digunakan pada saat acara-acara tertentu seperti pernikahan sebagai bagian dari hiburan sebagai ungkapan yang indah untuk pasangan. Berikut adalah contoh dari syair kiasan.


3. Syair Panji

Merupakan jenis syair yang bercerita tentang keadaan, peristiwa dan orang-orang yang dalam istana.


4. Syair Romantis

Merupakan syair romantis Seperti namanya, syair romantis merupakan syair yang berisi kisah-kisah percintaan dan kasih sayang, syair romantis dapat juga merupakan kisah cerita rakyat atau hikayat. Syair romantis jarang sekali digunakan di zaman modern, karena umumnya, syair jenis ini menggunakan kata-kata romantis yang hanya relevan jika diucapkan atau dibaca pada zaman dahulu.


5. Syair Sejarah

Merupakan syair sejarah dibuat berdasarkan dari sebuah peristiwa tertentu, tokoh, atau tempat-tempat yang mengandung sejarah yang dalam.


6. Syair Kehidupan

Merupakan syair kehidupan yang berbicara tentang kehidupan. Kehidupan sendiri memiliki makna yang cukup luas seperti bicara tentang kegundahan akan hidup, tentang Yang Maha Kuasa, tentang ilmu hidup dan juga bicara tentang kesenangan hidup.


7. Syair Persahabatan

Merupakan syair persahabatan kurang lebih membahas tentang hal-hal yang berhubungan langsung dengan sahabat. Syair jenis ini cocok sekali kamu gunakan saat menjelang perpisahan sekolah.


8. Syair Jenaka

Merupakan syair yang berisi tentang segala sesuatu hal yang sifatnya sebagai hiburan atau upaya untuk membuat hati yang gundah menjadi ceria. Syair jenis ini cocok banget kamu gunakan untuk menghibur teman kamu yang sedang gundah.


Perbedaan Pantun dan Syair

Berikut ini terdapat 4 perbedaan dari pantun dan syair, yakni sebagai berikut:

  1. Pantun pada bait pertama dan kedua pantun ialah sampiran, bait ketiga dan keempat ialah isi. Sementara pada syair seluruh bait ialah isi dari penyair.
  2. Pantun mempunyai sampiran dan isi, sementara syair tidak mempunyai sampiran dan isi.
  3. Pantun berima a-b-a-b ataupun a-a-a-a, sementara syair hanya berima a-a-a-a.
  4. Dalam pantun bahasa yang dipakai ialah bahasa domestik, sementara dalam syair bahasa yang dipakai harus sama.

Persamaan Pantun Dan Syair

Berikut ini terdapat 4 persamaan dari pantun dan syair, yakni sebagai berikut:

  1. Pantun dan syair biasanya terdiri atas empat bait
  2. Pantun dan syair tergolong dengan irama rima
  3. Pada setiap pantun dan syair terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
  4. Pantun dan syair ialah bagian dari puisi lama

Contoh Pantun

 Pantun Jenaka

Bunga mawar tangkai berduri

Laris manis pedang cendol

Aku tersenyum malu sekali

Ingat dulu suka mengompol

Layangan putus nyangkut di paku

Pakunya nempel di jemuran baju

Cinta mu tulus hanya untuk ku

Tapi sayang mama ku ngga setuju

Burung perkutut

Burung kutilang

Kamu kentut

Nggak bilang bilang

Buah pisang buah tomat

Disimpan didalam lumbung padi

Pantas tercium bau menyengat

Rupanya kau belum mandi

Memasak ikan di dalam peti

Paling enak di campur terasi

Gayanya aja kayak selebriti

Tapi dompetnya kagak berisi

Paling seger minum limau

Campur madu tambah nikmat

Ayam berani sama harimau

Itu ayam super nekat

Lebih baik warna kuning

daripada warna ungu

Lebih baik gigi kuning

daripada putih tapi palsu

Jalan-jalan ke rawa-rawa

Capek duduk di pohon palm

Geli hati menahan tawa

Melihat katak memakai helm

Ke cimanggis membeli kopiah

Kopiah indah kan kau dapati

Begitu banyak gadis yang singgah

Hanya dinda yang memikat hati

Di pinggir kolam makan bubur

Jangan lupa pakai keripik

Dari semalem aye ga bisa tidur

Selalu teringat wajah mu yang cantik

Rumahmu dari kayu

Atapnya dari jerami

Rupamu sungguh ayu

Tapi sayang jarang mandi


Contoh Syair

Contoh Syair Agama

Rajin-rajinlah beribadah
Janganlah lupa mengerjakann solat
Dan perbanyaklah engkau berzakat
Untuk bekal nanti di akhirat

Ingatlah selalu kepadaa tuhan
Jernihkanlah hati dan kuatkanlah iman
Supaya hidup menjadi tentram
Dan dapat menjadi pedoman

Berpikirlah secara sehat
Berucap tentang taubat dan solawat
Berkarya dalam hidup dan manfaat
Berprasangka yang baik dan tepat

Cobalah tuk berserah diri
Berdoa di hadapan ilahi
Ya allah ya tuhan kami
Semoga manfaat hidup ini

Sering-seringlah kau mengucap takbir
Serta berdoa dalam berzikir
Beramalah kepada orang fakir
Ingatlah selalu akan hari akhi


Demikian Penjelasan Materi Tentang Pantun dan Syair: Pengertian, Ciri-Ciri, Perbedaan dan Persamaan
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi

The post Pantun dan Syair first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Horee!! akhirnya kita sudah sampai dibagian akhir dari ulasan tentang Pantun dan Syair (Pembahasan Lengkap). Harapan kami semoga apa yang sudah kami sampaikan diatas dapat menambah wawasan kita semua, terlebih menjawab pertanyaan untuk Anda yang mungkin sedang mencari penjelasan terkait Pantun dan Syair (Pembahasan Lengkap). Thank you sudah mampir ke situs "Pembahasan Lengkap" dan jangan lupa untuk share ke teman-teman yang lain jika dirasa ulasan kami diatas berguna. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Lembaga Politik (Pembahasan Lengkap)

Pengertian Konsumen (Pembahasan Lengkap)

Perkembangan Peserta Didik (Pembahasan Lengkap)