Mobilitas Sosial (Pembahasan Lengkap)
Seiring berjalannya waktu kita sudah memasuki era informasi, dimana kita bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan melalui internet. Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut pula yang "mengilhami" kami untuk membuat sebuah wadah guna menampung berbagai informasi yang kami anggap penting terutama untuk para siswa yang saat ini menjalani proses belajar mengajar secara online serta untuk umum. Maka terbentuklah situs Pembahasan Lengkap.
Penjelasan Lengkap Mobilitas Sosial
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Mobilitas Sosial? Mungkin anda pernah mendengar kataMobilitas Sosial? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, jenis, cara, dampak, faktor, bentuk, hubungan, saluran, teori, konsep dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah peralihan kedudukan individu maupun golongan orang dari sebuah kedudukan ke kedudukan yang lain.
Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli yaitu:
1. Menurut Paul B. Horton
Mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau gerak pindah dari strata yang satu ke strata yang lainnya.
2. Menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack
Mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial mencakup sifat hubungan antara individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya.
Jenis-Jenis Mobilitas Sosial
Berikut ini terdapat 2 jenis-jenis mobilitas sosial, yakni sebagai berikut:
1. Berdasarkan Tipenya
Berdasarkan tipenya, terdapat 3 jenis antara lain:
-
Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal ialah peralihan kedudukan yang dialami individu maupun golongan pada susunan sosial yang berbeda.
-
Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal ialah peralihan kedudukan yang dialami individu maupun golongan dalam susunan sosial yang segolongan.
-
Mobilitas Sosial Lateral
Mobilitas Sosial Lateral ialah peralihan orang dari sektor tempat satu ke sektor tempat yang lainnya.
2. Berdasarkan Ruang Lingkupnya
Berdasarkan ruang lingkupnya, terdapat 2 jenis antara lain:
1. Mobilitas Sosial Intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi ialah mobilitas sosial yang dialami individu selama masa hidupnya ataupun pergantian status sosial mulai dari lahir sampai masa tua.
2. Mobilitas Sosial Antargenerasi
Mobilitas sosial antargenerasi ialah mobilitas sosial yang berlangsung dari 2 keturunan maupun lebih.
Cara Mobilitas Sosial
Berikut ini terdapat beberapa tata cara mobilitas sosial, yakni sebagai berikut:
-
Angkatan Bersenjata
Angkatan bersenjata digolongankan sebagai tata cara mobilitas sosial karena mereka bertugas melindungi bangsa dan negara.
-
Lembaga Keagamaan
Lembaga keagaaman ialah salah satu tata cara mobilitas sosial karena berfungsi menjadi pedoman bagi kehidupan bermasyarakat.
-
Lembaga Pendidikan
Lembaga sosial juga diibaratkan menjadi tata cara mobilitas sosial.
-
Organisasi Politik, Ekonomi dan Profesi
Keanggotaan seseorang dalam organisasi, politik, ekonomi dan pekerjaan yang mempunyai keahlian untuk menolong masyarakat, maka individu tersebut akan memperoleh kedudukan sosial tertentu.
-
Organisasi Olahraga
Seseorang yang berkinerja di bidang olahraga baik difase nasional dan internasional sehingga menaikkan nama bangsa dan negara maka mereka akan memperoleh kenaikan kedudukan sosial.
Dampak Mobilitas Sosial
Berikut ini terdapat 2 dampak terjadinya mobilitas sosial, yakni sebagai berikut:
1. Dampak Positif
Berikut ini terdapat beberapa dampak positif dari mobilitas sosial, antara lain:
- Memperlancar pergantian sosial
- Menyemangati untuk lebih berprestasi
- Mengembangkan integrasi sosial
2. Dampak Negatif
Berikut ini terdapat beberapa dampak negatif dari mobilitas sosial, antara lain:
- Melahirkan berlangsungnya pertikaian
- Menyusutnya tengang rasa atau kekompakan kelompok
- Bisa mengakibatkan gangguan psikologis
Faktor yang Menghalangi Mobilitas Sosial
Berikut ini terdapat beberapa faktor yang menghalangi mobilitas sosial, yakni sebagai berikut:
1. Faktor Ekonomi
Tiap individu dengan keahlian produksi dan konsumsi yang minim akan lebih sulit untuk beralih kedudukan sosial.
2. Diskriminasi Kelas Sosial
Tiap individu diskriminasi tidak akan mampu untuk beralih ke susunan atau kedudukan sosial yang lebih baik
3. Perbedaan Jenis Kelamin
Dalam susunan masyarakat, perempuan biasanya dilihat lebih lemah daripada laki-laki, sehingga kondisi tersebut membuat perempuan untuk memperoleh kedudukan sosial yang lebih tinggi ketimbang laki-laki.
4. Perbedaan Ras dan Agama
Umumnya kondisi tersebut akan berlangsung di lingkungan kerja yang diotorisasi ras dan agama tertentu.
Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Berikut ini adalah beberapa bentuk-bentuk mobilitas sosial yaitu:
-
Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal merupakan perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau sekelompok orang pada lapisan sosial yang berbeda. Dalam mobilitas vertikal terjadi perpindahan status yang tidak sederajat yaitu bergerak naik ataupun turun dari strata satu ke strata yang lain.
1. Social Climbing
Social Climbing adalah mobilitas yang terjadi karena adanya peningkatan status atau kedudukan seseorang. Social Climbing memiliki dua bentuk, yaitu sebagai berikut :
- Naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia. Misalnya, seorang buruh yang menjadi seorang pengusaha.
- Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi daripada lapisan sosial yang sudah ada. Contohnya seperti menang undian.
Adapun penyebab social climbing adalah sebagai berikut :
- Melakukan peningkatan prestasi kerja. Misalnya seorang karyawan memiliki reputasi yang baik dan selalu memiliki ide-ide cemerlang untuk memajukan perusahaan, maka ia akan dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan
- Menggantikan kedudukan yang kosong akibat adanya proses peralihan generasi
2. Social Sinking
Social Sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses social sinking seringkali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya. Social sinking juga mempunyai dua bentuk sebagai berikut:
- Turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah, misalnya seorang prajurit yang dipecat karena melakukan desersi
- Tidak dihargainya lagi suatu kedudukan sebagai lapisan sosial atas misalnya seorang yang menjabat direktur bank, karena bank yang dipimpinnya bermasalah maka ia diturunkan menjadi staf direksi.
Penyebab social sinking adalah sebagai berikut :
- Berhalangan tetap atau sementara. Misalnya sakit atau cacat tubuh
- Memasuki masa pensiun
- Berbuat kesalahan fatal yang menyebabkan diturunkan atau dipecat dari jawabannya
-
Mobilitas Horizontal
Mobilitas horizontal merupakan perpindahan status sosial seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama. Ciri utama mobilitas horixontal adalah lapisan sosial yang ditempati tidak mengalami perubahan. Mobilitas sosial sangat diperlukan untuk penyegaran, peningkatan daya hasil, dan daya guna sehingga peranannya dapat lebih efektif dan efisien. Mobilitas sosial bisa terjadi secara sukarela, tetapi bisa pula terjadi karena terpaksa, mobilitas sosial horizontal memiliki dua bentuk, yaitu mobilitas antarwilayah dan mobilitas antargenerasi.
1. Mobilitas Antarwilayah
Mobilitas antarwilayah merupakan proses perpindahan status seseorang atau sekelompok orang dari satu wilayah ke wilayah lain. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam suatu struktur masyarakat yang disebabkan oleh faktor ideologi, politik, ekonomi, maupun faktor sosial budaya. Misalnya seorang buruh tani di musim panceklik pindah menjadi buruh bangunan yang artinya petani tersebut terpaksa pindah pekerjaan karena tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan di dedasanya.
2. Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas antargenerasi merupakan perpindahan status atau kedudukan yang terjadi dalam dua generasi atau lebih.
- Mobilitas Intergenerasi
Perpindahan status atau kedudukan yang terjadi diantara bebeberapa generasi. Mobilitas intergenerasi terdiri dari dari dua bentuk yaitu mobilitas intergenerasi naik, contohnya jka kakeknya sebabagi petani; bapaknya guru; sedangkan anaknya sebagai pengusaha. Sedangkan mobilitas intergenerasi yang turun contohnya seperti kakeknya sebagai polisi; bapaknya sebagai petani dan anaknya seorang pengangguran.
- Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah perpindahan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama. Dalam mobilitas ini bisa juga terjadi gerak naik dan turun. Contoh gerak naik yaitu jika ia seorang petani lalu tiba-tiba diangkat menjadi dosen.
Hubungan Mobilitas Sosial
Pada masyarakat yang menganut sistem stratifikasi sosial tertutup kemungkinan terjadinya mobilitas sosial vertikal sangat kecil. Hal ini terjadi karena masyarakatnya lebih mengutamakan nilai-nilai tradisional. Contohnya, masyarakat suku Badui Dalam. Mereka lebih memilih menjaga nilai-nilai tradisional dan menolak adanya perubahan. Dari uraian diatas, jelas terdapat hubungan antara mobilitas sosial yang terjadi pada seseorang atau sekelompok orang dengan struktur sosial masyarakat tempat seseorang atau sekelompok orang tersebut berada.
Secara umum, cara orang untuk dapat melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut :
- Perubahan standar hidup Kenaikan penghasilan tidak menaikan status secara otomatis, melainkan akan mereflesikan suatu standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan, karena keberhasilan dan prestasinya diberikan kenaikan pangkat menjadi Menejer, sehingga tingkat pendapatannya naik. Status sosialnya di masyarakat tidak dapat dikatakan naik apabila ia tidak merubah standar hidupnya, misalnya jika dia memutuskan untuk tetap hidup sederhana seperti ketika ia menjadi pegawai rendahan.
- Perkawinan Untuk meningkatkan status sosial yang lebih tinggi dapat dilakukan melalui perkawinan. Contoh: Seseorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan laki-laki dari keluarga kaya dan terpandang di masyarakatnya. Perkawinan ini dapat menaikan status si wanita tersebut.
- Perubahan tempat tinggal Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah tempat tinggal dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau dengan cara merekonstruksi tempat tinggalnya yang lama menjadi lebih megah, indah, dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, hal ini menunjukkan terjadinya gerak sosial ke atas.
Saluran-Saluran Mobilitas Sosial
Berikut ini adalah saluran-saluran mobilitas sosial yaitu:
- Angkatan Bersenjata Seseorang yang tergabung dalam angkatan bersenjata biasabya ikut berjasa dalam membela nusa dan bangsa sehingga dengan jasa tersebut ia mendapat sejumlah penghargaan dan naik pangkat.
- Pendidikan Pendidikan, baik formal maupun nonformal merupakan saluran untuk mobilitas vertikal yang sering digunakan, karena melalui pendidikan orang dapat mengubah statusnya. Lembaga-lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang konkret dari mobilitas vertikal ke atas, bahkan dianggap sebagai social elevator (perangkat) yang bergerak dari kedudukan yang rendah ke kedudukan yang lebih tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Contoh: Seorang anak dari keluarga miskin mengenyam sekolah sampai jenjang yang tinggi. Setelah lulus ia memiliki pengetahuan dagang dan menggunakan pengetahuannya itu untuk berusaha, sehingga ia berhasil menjadi pedagang yang kaya, yang secara otomatis telah meningkatkan status sosialnya
- Organisasi Politik Seorang angota parpol yang profesional dan punya dedikasi yang tinggi kemungkinan besar akan cepat mendapatkan status dalam partainya. Dan mungkin bisa menjadi anggota dewan legislatif atau eksekutif
- Lembaga Keagamaan Lembaga ini merupakan salah satu saluran mobilitas vertikal, meskipun setiap agama menganggap bahwa setiap orang mempunyai kedudukan yang sederajat
- Organisasi Ekonomi Organisasi ini, baik yang bergerak dalam bidang perusahan maupun jasa umumnya memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai mobilitas vertikal.
- Organisasi Profesi Organisasi profesi lainnya yang dapat dijadikan sebagai saluran mobilitas vertikal, antara lain ikatan
- Perkawinan Melauli perkawinan seseorang dapat menaikkan statusnya. Misalnya,seseorang wanita yang berasal dari keluarga biasa saja menikah dengan pria berstatus sosial ekonominya lebih tinggi. Hal ini menyebabkan naiknya status sosial nya sang wanita
- Organisasi keolahragaan Melalui organisasi keolahragaan, seseorang dapat meningkatkan status nya ke strata yang lebih tinggi
Teori Mobilitas Sosial
Berikut ini adalah beberapa teori-teori dari mobilitas sosial yaitu:
1. Teori Martin Lipset dan Hans Zetterberg
(Bendix,1966:565) yang menjadi penyebab mobilitas sosial adalah,pertama,supply dari posisi status yang tidak berisi.penyabab kedua adalah terjadinya pergantian peringkat.Mobilitas sosial menurut Lipset dan Zetterberg terdiri dari 4 dimensi,yaitu:peringkat okupasi adalah indikator yang bersifat umum dalam stratifikasi sosial(Tumin,1970:436),peringkat konsumsi adalah yang mencakup pada aspek gaya hidup(Bendix,1966:563),kelas sosial adalah bisa menerima individu lain itu secara sama dan memiliki pendekatan hubungan,peringkat kekuasaan adalah hubungan otoritas atau kekuasaan dimana kekuasaan merupakan kendaraan mobilitas sosial.(Bendix,1966:564).
2. Teori Rdeatination
Dari hasil riset ,Turner menemukan ada 2 jenis mobilitas berdasarkan norma masyarakat yang terorganisir,yaitu mobilitas sponsor(sponsored mobil itu) dan mobilitas kontes (contest mobility ).kedua jenis mobilitas sosial tersebut merupakan tipe ideal yang digunakannya untuk memperjelas analisis penelitiannya mengenai sistem stratifikasi dan pendidikan.dlam kenyataannya mobilitas sosial vertikal yang terjadi mengandung kedua jenis mobilitas tersebut,walaupun dengan kadar yang berbeda.
3. Teori Pitirim Sorokin
Sorokin mendefinisikan bahwa mobilitas sosial sebagai perpindahan orang dalam ruang sosial(social space)(Coser,1977:473).menurut sorokin ada 2 tipe mobilitas sosial,yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.Mobilitas vertikal adalah perpindahan orang dari satu strata sosial ke strata sosial lain(Coser,1977:474) sedangkan mobilitas horizontal adalah perpindahan satu tempat posisi sosial ke posisi lainnya dalam tingkat yang sama.(Coser,1977:474).sorokin berpendapat yang dapat diperhatikan adalah variasi antar ruang geografi dan fluktuasinya sepanjang sejarah(Coser,1977:475)
Konsep Mobilitas Sosial
Berikut ini adalah beberapa konsep dari mobilitas sosial yaitu:
-
Class Origin dan class deamobility
Hal pertama melakukan studi adalah harus mengidentifikasi dan menentukan kelas sosial orang tua(class origin,Ishida & Miwa,2005:6) dan dipahami sebagai kelas sosial responden pada saat penelitian dilakukan(class destonation,Ishida &Miwa,205:6).Identifikasi dan penentuan ini mutlak diperlukan dengan maksud untuk melihat ada atau tidaknya perubahan kelas sosial dari orang tua ke responden.
-
Tipe Mobilitas Sosial
Menurut sosiologi mobilitas sosial dibagi menjadi 2,yaitu mobilitas antar-generasi(intergenrational mobility ) dan intara-generasi(intragenerational mobility ).Mobilitas sosial antar-generasi berupa hubungan antara pendapatan ayah dan anak atau posisi kelas individu dengan kelas ketika ia dibesarkan(Breen,2004:3) sedangkan mobilitas sosial Intra-generasi melihat perubahan situasi dalam kehidupan kerja atau perjalanan karier individu.penelitian mobilitas intra-generasi jauh lebih sulit dibanding dengan antar-generasi.
-
Analisis Mobilitas sosial
Mobilitas relatif menurut Breen adalah “Relative mobility or social fludity concerns the relationship between class origins and current class position:specifically it is based on the comparison,between people of different class origin,of their changes of being found in one destination class rather another.(Breen,2004:4).lebih jauh Breen berpendapat bahwa tingkat kecairan sosial biasanya dianggap sebagai indikator keterbukaan masyarakat.
Contoh Mobilitas Sosial
Berikut ini adalah beberapa contoh dari mobilitas sosial yaitu:
Contoh 1:
Seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. Namun, ia gagal dan akhirnya jatuh miskin. Proses perpindahan posisi atau status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakat inilah yang disebut gerak sosial atau mobilitas sosial (social mobility).
Contoh 2:
Seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Mobilitas Sosial: Pengertian, Pengertian Menurut Para Ahli, Jenis, Cara, Dampak, Faktor, Bentuk, Hubungan, Saluran, Teori, Konsep dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Mobilitas Sosial first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment