Sublimasi Adalah (Pembahasan Lengkap)
Seiring berjalannya waktu kita sudah memasuki era informasi, dimana kita bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan melalui internet. Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut pula yang "mengilhami" kami untuk membuat sebuah wadah guna menampung berbagai informasi yang kami anggap penting terutama untuk para siswa yang saat ini menjalani proses belajar mengajar secara online serta untuk umum. Maka terbentuklah situs Pembahasan Lengkap.
Penjelasan Lengkap Sublimasi Adalah
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Sublimasi? Mungkin anda pernah mendengar kata Sublimasi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, tujuan, metode, faktor, syarat, penggunaan, dasar, proses dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Sublimasi
Sublimasi ialah kata dalam kimia yang berkaitan dengan pergantian bentuk dari suatu unsur. Tetapi, kata sublimasi juga dipakai untuk mengatakan salah satu langkah pemisahan campuran pada kimia. Dalam pelepasann campuran, Sublimasi ialah dengan cara membembam unsur atau elemen beku yang tercampur pada unsur atau elemen beku sehingga unsur atau elemen beku yang akan diambil akan berganti menjadi gas. Gas yang diperoleh lalu di muat lalu di dinginkan. Syarat pelepasann campuran dengan cara Sublimasi ialah unsur atau elemen yang beraduk harus mempunyai perbedaan titik meluap yang besar sehingga bisa memperoleh uap dengan fase orisinalitas yang tinggi.
Tujuan Sublimasi
Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari sublimasi, yakni sebagai berikut:
- Untuk memperoleh suatu unsur atau elemen yang murni ataupun beberapa unsur ataupun elemen yang murni dari suatu larutan yang disebut dengan purifikasi.
- Untuk mengenal kehadiran suatu unsur ataupun elemen dalam suatu contoh kajian dalam laboratorium.
Metode-Metode Sublimasi
Perbedaan keadaan agregasi (bentuk penampilan materi) sangat mempengaruhi metode pemisahan dan pemurnian yang diperlukan, maka beberapa metode pemisahan,diantaranya :
1. Memisahkan zat padat dari suspensi
Suspensi adalah sistem yang didalamnya mengandung partikel sangat kecil (padat), setengah padat, atau cairan tersebut secara kurang lebih seragam dalam medium cair. Suatu suspensi dapat dipisahkan dengan penyaringan (filtrasi) dan sentrifugasi.
-
Penyaringan (filtrasi)
Filtrasi adalah pemisahan campuran berdasarkan ukuran partikelnya, yaitu metode pemisahan zat yang memiliki ukuran partikel yang berbeda dengan menggunakan alat berpori (penyaring/filter). Penyaring akan menahan zat yang ukuran partikelnya lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring disebut residu (ampas). (sukajiyah. 2011) sasarannya adalah agar endapan dan medium penyaring secara kuantitatif bebas dari larutan. Media yang digunakan untuk penyaring adalah:
- Kertas saring
- Penyaring asbes murni atau platinum
- Lempeng berpori yang terbuat dari kaca bertahanan misalnya pyrex dari silika atau porselin.
-
Sentrifugasi (pemusingan)
Sentrifugasi dapat digunakan untuk memisahkan suspensi yang jumlahnya sedikit. Sentrifugasi digunakan untuk memutar dengan cepat hingga gaya sentrifugal beberapa kali lebih besar daripada gorsa berat, digunakan untuk mengendapkan partikel tersuspensi.
2. Memisahkan zat padat dari larutan
Zat terlarut padat tidak dapat dipisahkan dari larutannya dengan penyaringan dan pemusingan (sentrifugasi). Zat padat terlarut dapat dipisahkan melalui penguapan atau kristalisasi.
1. Penguapan
Pada penguapan, larutan dipanaskan sehingga pelarutnya meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut mempunyai titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya.
2. Kristalisasi
Kristalisasi adalah larutan pekat yang didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkurang ketika suhu diturunkan. Apabila larutan tidak cukup pekat, dapat dipekatkan lebih dahulu dengan jalan penguapan, kemudian dilanjutkan dengan pendinginan melalui kristalisasi diperoleh zat padat yang lebih murni karena komponen larutan yang lainnya yang kadarnya lebih kecil tidak ikut mengkristal.
3. Rekristalisasi
Teknik pemisahan dengan rekristalisasi (pengkristalan kembali) berdasarkan perbedaan titik beku komponen. Perbedaan itu harus cukup besar, dan sebaiknya komponen yang akan dipisahkan berwujud padat dan yang lainnya cair pada suhu kamar. Contohnya garam dapat dipisahkan dari air karena garam berupa padatan. Air garam bila dipanaskan perlahan dalam bejana terbuka, maka air akan menguap sedikit demi sedikit. Pemanasan dihentikan saat larutan tepat jenuh. Jika dibiarkan akhirnya terbentuk kristal garam secara perlahan. Setelah pengkristalan sempurna garam dapat dipisahkan dengan penyaring.(syukri s. 1991. Kimia dasar 1)
3. Memisahkan campuran zat cair
Zat cair dapat dipisahkan dari campurannya melalui distilasi. Campuran dua jenis cairan yang tidak saling melarutkan dapat dipisahkan dengan dekantasi dan corong pisah.
-
Destilasi(penyulingan)
Dasar pemisahan dengan distilasi adalah perbedaan titik didih dua cairan atau lebih. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap lebih dulu. Dengan mengatur suhu secara cermat kita dapat menguapkan dan kemudian mengembunkan komponen demi komponen secara bertahap. Pengembunan terjadi dengan mengalirkan uap ketabung pendingin. Contohnya memisahkan campuran air dan alkohol. Titik didih air dan alkohol masing-masing 100˚c dan 78˚c. Jika campuran dipanaskan (dalam labu destilasi) dan suhu diatur sekitar 78˚c, maka alkohol akan menguap sedikit demi sedikit. Uap itu mengembun dalam pendingin dan akhirnya didapatkan cairan alkohol murni (syukri s. 1999. Kimia dasar 1)
-
Dekantasi (pengendapan)
Dekantasi yaitu pemisahan dua cairan yang tidak saling melarutkan berdasarkan perbedaan berat jenis. Mendekantasi adalah proses memisahkan endapan dengan cara menuangkan larutannya saja, sehingga endapan tidak ikut dalam larutan. Sentrat adalah hasil dari mendekantasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan endapan:
- Suhu
- pH
- Efek garam
- Kompleksasi
- Derajat supersaturasi
- Sifat pelarut
-
Corong pisah
Untuk pelarut-pelarut yang lebih ringan dari air, dapat digunakan corong pemisah yang dimodifikasi, yang dirancang untuk menyederhanakan penyingkiran fase yang lebih ringan. Setelah keadaan seimbang, lapisan yang lebih ringan (misalcter) dan lapisan air, didesak keatas dengan memasukkan merkurium melalui kran pada dasar bulatan corong, dengan bantuan sebuah bola pembantu pengatur permulaan merkurium.
-
Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi zat dari campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti eter kloroform, karbon tetraklorida dan karbon disulfida.
Faktor yang Mempengaruhi Sublimasi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya zat tersebut meleleh adalah :
- Ukuran kristal, ukuran kristal sangat berpengaruh yang digunakan, maka semakin sulit terjadinya pelelehan.
- Banyaknya sampel. Banyaknya sampel suatu zat juga dapat mempengaruhi cepat lambatnya proses pelelehan. Hal ini dikarenakan, apabila semakin sedikit sampel yang digunakan maka semakin cepat proses pelelehannya, begitu pula sebaliknya jika semakin banyak sampel yang digunakan maka semakin lama proses pelelehannya.
- Pengemasan dalam pipa kapiler.
- Pemanasan dalam suatu pemanas harus menggunakan bara api atau panas yang bertahan.
- Adanya senyawa lain yang dapat mempengaruhi range titik leleh.
Syarat-Syarat Sublimasi
Berikut ini adalah syarat sublimasi yaitu:
- Padatan akan menyublin bila tekanan uapnya mencapai tekanan atmosfer dibawah titk lelehnya.
- Secara teoritis setiap zat yang dapat didestilasikan tanpa terurai, dapat disublimasikan pada suhu dan tekanan yang cocok.
Penggunaan Sublimasi
Berikut ini adalah penggunaan sublimasi yaitu:
- Terbatas pada pemisahan senyawa-senyawa kristal menguap dari senyawa-senyawa yang sukar menguap atau dari senyawa-senyawa yang menguap tapi tidak mengembun pada kondisi yang di gunakan.
- Senyawa-senyawa organik seperti : Naftalena, asam benzoate, asam salisilat, fosfor, sakarin, kafein, kinin dan lain-lain.senyawa-senyawa organik :I2, S, As, As2O3 , klorida dari logam-logam Hg, Ag, Al dan sebagainya.
Zat padat yang mempunyai titik leleh di bawah titik sublimasi, masih dapat disublimasikan bila tekanan sekeliling diturunkan sublimasi dapat dipercepat dengan cara :
- Memperluas permukaan zat (dihaluskan)
- Kontak yang baik dengan permukaan pemanas
- Mengurangi tekanan sekeliling (menurunkan titik sublimasi)
- Memanaskan (mempertinggi tekanan uap)
- Sistem pendinginan yang baik, sehingga keseimbangan bergeser ke arah sublimasi
Dasar-Dasar Sublimasi
Berikut ini adalah dasar-dasar pemisahan sublimasi yaitu:
1. Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencmpur) dapat dipisahkan.
2. Titik didih
Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati.
3. Kelarutan
Pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut tertentu.
4. Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun jika dalm campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi.
5. Difusi
Akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni. Metode pemisahan zat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
Proses Sublimasi
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia.
Suatu contoh pentingnya proses pemisahan adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai jenis hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur, pelumas, dan aspal. Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi.
Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus dilakukan. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih dari satu fase). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Contoh Sublimasi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Salah satu contoh sublimasi dalam kehidupan sehari-hari ialah pada proses produksi kapur barus. Larutan kapur barus dan arang dipanaskan, sehingga kapur barus yang bisa menyublin akan meruap, sesudahnya didinginkan unsur atau elemen tersebut berganti kembali menjadi beku kembali.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Sublimasi Adalah: Pengertian, Tujuan, Metode, Faktor, Syarat, Penggunaan, Dasar, Proses dan Contoh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi.
The post Sublimasi Adalah first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment