Pengertian Kritik Seni (Pembahasan Lengkap)
Seiring berjalannya waktu kita sudah memasuki era informasi, dimana kita bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan melalui internet. Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut pula yang "mengilhami" kami untuk membuat sebuah wadah guna menampung berbagai informasi yang kami anggap penting terutama untuk para siswa yang saat ini menjalani proses belajar mengajar secara online serta untuk umum. Maka terbentuklah situs Pembahasan Lengkap.
Penjelasan Lengkap Pengertian Kritik Seni
Selamat datang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Pengertian Kritik Seni Mungkin anda pernah mendengar kata Pengertian Kritik Seni Disini PakDosen membahas secara rinci tentang pengertian, pengertian menurut para ahli, fungsi, langkah, jenis, tujuan, metode, karakteristik, tipe, tahapan dan cara. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Kritik Seni
Kritik seni adalah aktivitas bereaksi terhadap karya seni untuk menunjukkan kekuatan dan kelemahan sebuah karya seni. Salah satu pro dan kontra adalah menilai kualitas sebuah karya seni. Jawaban dan penilaian oleh seorang kritikus terkenal dapat memengaruhi kualitas suatu karya dan bahkan harga jual karya tersebut.
Kritikus seni, kritikus adalah orang yang mengkritik seni atau budaya orang lain atau dirinya sendiri. Dasar yang harus ada sebelum kritik disuarakan:
- Pengalaman yang cukup dalam kritik materi
- Pengetahuan dan pengetahuan yang relevan
- Penguasaan penggunaan metode kritik yang cocok
- Penguasaan media kritik “bahasa yang efektif dan komunikatif”
Fungsi Kritik
Kritikus seni memiliki peran yang sangat strategis dalam dunia pendidikan seni dan seni. Fungsi kritik seni terutama untuk menggabungkan persepsi artistik dan estetika dan apresiasi karya seni antara pencipta (seniman, seniman), karya dan penikmat seni. Komunikasi antara karya-karya yang disajikan kepada penikmat seni (publik) mengarah pada interaksi timbal balik dan penetrasi keduanya.
Fungsi lainnya adalah menjadi dua panah yang dibutuhkan oleh seniman dan penikmat. Seniman perlu panah tajam untuk mengidentifikasi kelemahan, mengupas kedalaman dan kesalahan. Seniman membutuhkan umpan balik untuk mencerminkan komunikasi ekspresif mereka, sehingga nilai-nilai dan penghargaan tercermin dalam realitas harapan idealis mereka.
Seni publik (penikmat) dalam proses mengapresiasi karya seni membutuhkan tali penghubung untuk mendukung pemahaman realitas artistik dan estetika dalam seni. Proses penghargaan terjalin lebih erat jika kritik menawarkan media komunikasi yang sesuai untuk persepsi.
Kritik terhadap gaya bahasa lisan dan tulisan yang ingin menganalisis, menganalisis, dan menafsirkan karya seni seharusnya memudahkan seniman dan penikmat berkomunikasi tentang seni.
Jenis Kritik Seni
Ada 4 jenis kritik seni, yang masing-masing memiliki kekhasan tersendiri, yaitu:
-
Kritik jurnalistik
Jenis kritik ini ditujukan untuk pembaca surat kabar dan majalah atau disampaikan secara terbuka untuk menerima informasi tentang berbagai peristiwa di dunia seni. Isi kritik jurnalistik adalah ringkasan yang jelas dari suatu pameran, pertunjukan, konser atau jenis pertunjukan lainnya.
-
Kritik pendagogi
Jenis kritik ini digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan seni. Jenis kritik ini dikembangkan oleh guru seni. Tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan fakta dan potensi artistik-estetika siswa untuk mengenali bakat dan potensi mereka.
-
Kritik ilmiah
Kritikus ilmiah atau akademis melakukan evaluasi eksternal, menyeluruh dan sistematis dari nilai seni dengan menganalisis dan memeriksa evaluasi historis penilaian kritis. Evaluasi kritik ilmiah tidak mutlak, jenis kritik ini terbuka dan siap untuk dikoreksi oleh semua orang untuk memperbaikinya dan mencari nilai seni yang sebenarnya.
-
Kritik populer
Jenis kritik ini berkembang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Jenis kritik populer ini adalah fenomena yang tersebar luas dan terutama dihasilkan oleh para kritikus yang tidak memiliki keahlian, terutama dari sudut pandang profesionalisme dalam kritik seni.
Bentuk Kritik Seni
Berikut adalah beberapa bentuk kritik seni, yang terdiri dari:
1. Kritik formalistik
Menggunakan pendekatan formalistik, studi kritik terutama menargetkan seni sebagai konfigurasi aspek formal atau berhubungan dengan unsur-unsur penciptaannya. Dalam sebuah lukisan, tujuan kritik lebih fokus pada kualitas komposisi (komposisi) elemen visual seperti warna, garis, tekstur dan sebagainya yang termasuk dalam karya. Kritik formalis juga mengacu pada kualitas teknik dan bahan yang digunakan untuk menciptakan seni.
2. Kritik ekspresiv
Melalui pendekatan ekspresif terhadap kritik seni, kritik cenderung menilai dan merespons kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui karya seni. Kegiatan kritis ini umumnya menanggapi kesesuaian atau hubungan antara judul, subjek, konten, dan visualisasi objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Kritik instrumentalis
Pendekatan instrumentalistik cenderung mengkritik karya seni karena kemampuannya untuk mencapai tujuan, moralitas, agama, politik, atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mementingkan kualitas formal sebuah karya seni, tetapi dengan aspek-aspek konteks baik saat ini maupun di masa lalu.
Lukisan berjudul “Menangkap Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh, misalnya, bukan hanya karena kualitas teknis (formal), tetapi juga karena hubungan antara objek, konten, tema, dan tujuan serta pesan moral bahwa seniman ingin menyampaikan kritik interpretasi pemirsa konteks ketika mempresentasikan karya.
Tahapan Kritik Seni
Berdasarkan beberapa deskripsi pendekatan dalam kritik seni, tahapan umum kritik dapat dirumuskan sebagai berikut:
-
Deskripsi
Deskripsi adalah tahap kritik untuk menemukan, merekam, dan menggambarkan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, daripada mencoba menganalisis atau menarik kesimpulan. Untuk dapat menggambarkan dengan benar, seorang kritikus harus mengetahui istilah teknis yang digunakan dalam dunia seni. Tanpa pengetahuan ini, para kritikus merasa sulit untuk menggambarkan fenomena pekerjaan yang mereka lihat.
-
Analisis formal
Analisis formal adalah fase dalam kritik suatu karya seni untuk mengejar suatu karya seni berdasarkan struktur formal atau komponen-komponennya. Pada tahap ini, seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni visual dan prinsip-prinsip penataan atau penempatan dalam suatu karya seni.
-
Penafsiran
Interpretasi adalah fase menafsirkan makna suatu karya seni, termasuk topik yang dibahas, simbol yang disajikan dan masalah yang diangkat. Interpretasi ini sangat terbuka dan dipengaruhi oleh perspektif dan wawasan para kritikus. Semakin luas perspektif seorang kritikus, semakin kaya interpretasi atas karya yang dikritiknya.
-
Evaluasi atau penilaian
Jika level 1 hingga 3 adalah level yang juga sering digunakan untuk menghargai karya seni, maka level 4 atau level penilaian adalah level yang menjadi ciri kritik seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahap kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni dibandingkan dengan karya serupa lainnya.
Perbandingan dibuat pada berbagai aspek pekerjaan, baik formal maupun kontekstual. Evaluasi atau evaluasi kritis dapat terjadi dengan langkah-langkah berikut:
- Hubungkan pekerjaan yang dinilai sejauh mungkin dengan pekerjaan yang serupa
- Tentukan tujuan atau fungsi pekerjaan yang sedang diperiksa
- Tentukan seberapa jauh pekerjaan yang ditentukan berbeda dari yang sebelumnya.
Contoh Kritik Seni
Berikut adalah beberapa contoh kritik seni, yang terdiri dari:
Contoh kritik seni
Demikian Penjelasan Materi Tentang Pengertian Kritik Seni: Pengertian, Fungsi, Jenis, Bentuk, Tahapan & Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi
The post Pengertian Kritik Seni first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment