Delusi adalah (Pembahasan Lengkap)
Seiring berjalannya waktu kita sudah memasuki era informasi, dimana kita bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan melalui internet. Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut pula yang "mengilhami" kami untuk membuat sebuah wadah guna menampung berbagai informasi yang kami anggap penting terutama untuk para siswa yang saat ini menjalani proses belajar mengajar secara online serta untuk umum. Maka terbentuklah situs Pembahasan Lengkap.
Penjelasan Lengkap Delusi adalah
Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Delusi?Mungkin anda pernah mendengar kata Delusi? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, ciri, gejala, penyebab, jenis, cara mengobati, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.
Pengertian Delusi
Delusi merupakan salah satu jenis gangguan mental yang membuat seseorang mempercayai sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Biasanya orang yang mengalami delusi seringkali memiliki pengalaman yang jauh dari kenyataan. Penderita gangguan delusi meyakini hal-hal yang tidak nyata atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Ciri-Ciri Delusi
Berikut adalah ciri-ciri delusi antara lain sebagai berikut:
- Seseorang mengalami sulit berkonsentrasi.
- Umumnya menyebabkan kesulitan tidur
- Sering merasakan gelisah.
- Sering merasa curiga.
- Biasanya sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.
- Biasanya seseorang berbicara melantur dan tidak sesuai topik.
- Adanya sebuah dorongan yang membuat seseorang untuk bunuh diri.
- Terjadinya suasana hati menurun (depresi).
Gejala Delusi
Berikut adalah gejala delusi antara lain yakni:
- Delusi non-bizzare merupakan sebuah gejala delusi yang meliputi situasi yang dapat terjadi di dunia nyata seperti merasa diikuti, diracuni, dibohongi, atau adanya konspirasi untuk melawannya. Biasanya meliputi kesalah pahaman terhadap situasi atau kejadian yang terjadi.
- Delusi bizarre merupakan sebuah gejala delusi yang membuat seseorang percaya penuh terhadap sesuatu yang ganjil atau tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata seperti adanya alien, adanya telepati dan lain sebagainya.
Penyebab delusi
Adapun beberapa penyebab yang melatarbelakangi yang menyebabkan seseorang terkena delusi diantaranya yaitu:
1. Faktor lingkungan
Biasanya faktor lingkungan menjadi salah satu pemicu seseorang terkena delusi seperti stres serta penyalahgunaan alkohol dan narkotika berpotensi mengakibatkan delusi. Orang-orang yang cenderung terisolasi, seperti orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran dan penglihatan, serta imigran lebih mungkin untuk mengalami gangguan delusi.
2. Faktor genetik
Faktor genetik juga berperan dalam menimbulkan gangguan delusi. Gangguan delusi diyakini dapat diturunkan dari orangtua kepada anak, serta lebih mungkin dialami oleh orang yang memiliki anggota keluarga yang juga mengalami gangguan delusi atau skizofrenia.
3. Faktor biologis
Faktor biologis sangat berpengaruh dan menyebabkan seseorang mengalami delusi dikarnakan kondisi fisik seseorang juga dapat menentukan kemungkinan seseorang mengalami gangguan delusi. Gangguan delusi berpotensi muncul pada orang yang memiliki daerah otak yang tidak normal, khususnya pada bagian otak yang mengatur pemikiran dan persepsi.
Jenis-jenis Delusi
Berikut adalah jenis-jenis delusi diantaranya sebagai berikut:
1. Delusi Keagungan (Grandiose delusion)
Delusi Keagungan merupakan salah satu jenis delusi dimana Penderita dapat merasa bahwa ia telah menemukan sesuatu yang luar biasa atau memiliki kemampuan yang unik. Tidak hanya berupa kemampuan yang unik, penderita juga percaya bahwa dirinya memiliki benda unik tertentu yang tidak dimiliki siapapun ataupun mempercayai bahwa dirinya memiliki koneksi dengan orang-orang penting. Pada kasus tertentu, penderita delusi keagungan percaya bahwa ia adalah orang yang terkenal atau merupakan pemimpin dari suatu sekte agama tertentu.
2. Delusi Somatik
Delusi Somatik merupakan jenis delusi dimana seseorang yang menderita delusi somatik percaya bahwa dirinya memiliki kecacatan pada bagian tubuhnya atau memiliki kondisi medis tertentu. Penderita juga terkadang dapat merasakan sensasi atau disfungsi fisik tertentu.
3. Delusi Erotomanik (Erotomanic Delusion)
Delusi Erotomanik merupakan jenis delusi yang menyebabkan penderita dengan gangguan delusi jenis ini percaya bahwa dirinya dicintai atau disukai oleh orang tertentu. Biasanya orang yang dianggap menyukai atau mencintai penderita adalah orang yang terkenal atau penting. Penderita delusi erotomanik berusaha mendekati dan berinteraksi dengan orang yang ia anggap mencintai atau menyukainya, bahkan sampai menguntit orang tersebut secara diam-diam.
4. Delusi Paranoia (Paranoia/Persecutory delusion)
Delusi paranoia merupakan jenis delusi yang dapat menyebabkan penderita memercayai bahwa dirinya tidak diperlakukan dengan benar, meyakini bahwa dirinya sedang diintai atau diikuti, atau seseorang sedang berencana untuk melukainya. Penderita menjadi tidak memercayai orang sekitarnya dan merasa cemas serta takut. Terkadang penderita akan mengisolasi dirinya atau sering mengajukan komplain ke pihak berwajib.
5. Delusi Kecemburuan
Delusi Kecemburuan merupakan salah satu jenis delusi dimana penderita delusi kecemburuan akan memercayai bahwa pasangannya selingkuh dan tidak jujur dengannya.
6. Delusi Campuran
Delusi Campuran merupakan jenis delusi yang dialami penderita bisa jadi tidak hanya satu jenis saja tetapi bercampur dengan jenis-jenis lainnya. Penderita harus segera dirujuk ke dokter dan ahli kesehatan mental untuk pemeriksaan secara menyeluruh dan diberikan penanganan khusus untuk mencegah gejala-gejala yang dialami semakin parah.
Cara Mengobati Delusi
Berikut adalah upaya untuk mengobati seseorang yang mengalami delusi diantaranya sebagai berikut:
- Terapi Kognitif dan Perilaku. Terapi kognitif bertujuan membantu melatih cara berpikir atau fungsi kognitif dan cara bertindak pasien. Malalui metode ini, pasien diharapkan dapat mengenali permasalahan atau situasi menantang dalam hidupnya.
- Psikoterapi individual. Tindakan ini bisa membantu pasien mengenali dan memperbaiki pola pikirnya.
- Cognitive-behavioral therapy (CBT). Terapi ini juga bisa membantu pasien mengenali dan mengubah pola pikirnya yang salah.
- Terapi keluarga. Terapi ini membantu keluarga untuk dapat berdamai dan menunjukkan rasa cinta pada keluarganya yang mengalami gangguan delusi. Hal ini berkontribusi pada perbaikan psikis
Contoh Delusi
Alexander brune mengaku mulai mendengar suara aneh pertama kali pada umur 10 tahun. Awalnya ia hanya mendengarkan suara, sampai akhirnya mendengarkan kalimat yang seperti berbicara padanya.
Gejala yang dialami oleh Alexander merupakan salah satu tanda dari kondisi kesehatan mental, psikosis. Gejala utama dari psikosis adalah timbulnya halusinasi dan delusi yang disebabkan oleh kondisi kesehatan mental tertentu seperti skizofrenia, bipolar, atau depresi.
Psikosis juga dipicu dari pengalaman traumatis, stres, obat-obatan, serta konsumsi alkohol. Orang yang menderita psikosis memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan penyiksaan dan bunuh diri.
Rina merasa bahwa ada seseorang sedang berencana untuk melukainya. Penderita menjadi tidak memercayai orang sekitarnya dan merasa cemas serta takut. Terkadang penderita akan mengisolasi dirinya atau sering mengajukan komplain ke pihak berwajib.
Demikian Penjelasan Materi Tentang Delusi adalah: Pengertian, Ciri, Gejala, Penyebab, Jenis, Cara Mengobati, Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Semuanya
The post Delusi adalah first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.
ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Comments
Post a Comment