Disosiatif adalah (Pembahasan Lengkap)

Disosiatif adalah - Ngomongin tentang "Disosiatif adalah" adalah hal yang cukup menyenangkan terlebih untuk Anda yang saat ini memang sedang mencarinya. Mungkin ada banyak situs lain yang mengupas tentang Disosiatif adalah akan tetapi mengapa Anda memilih untuk mengunjungi situs Pembahasan Lengkap ini? Tentu hanya Anda yang bisa menjawabnya ya bukan? hehehe.

Seiring berjalannya waktu kita sudah memasuki era informasi, dimana kita bisa dengan mudah mendapatkan semua informasi yang kita butuhkan melalui internet. Tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut pula yang "mengilhami" kami untuk membuat sebuah wadah guna menampung berbagai informasi yang kami anggap penting terutama untuk para siswa yang saat ini menjalani proses belajar mengajar secara online serta untuk umum. Maka terbentuklah situs Pembahasan Lengkap.

Penjelasan Lengkap Disosiatif adalah

Selamat datang di Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Disosiatif? Mungkin anda pernah mendengar kata Disosiatif? Disini PakDosen membahas secara rinci tentang Pengertian, bentuk, penyebab, dampak, contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan.

Disosiatif adalah

Pengertian Disosiatif

Disosiatif merupakan merupakan bentuk interaksi sosial yang mengarah pada suatu perpecahan atau konflik dan merenggankan rasa solidaritas kelompok. Biasanya disosiatif ditandai dengan suatu hubungan sosial yang memiliki kecenderungan keretakan hubungan antara kelompok atau individu.


Bentuk-Bentuk Disosiatif

Berikut adalah beberapa bentuk-bentuk disosiatif antara lain sebagai berikut:


1. Persaingan (Competition)

Persaingan merupakan suatu proses ketika ada dua pihak atau lebih saling berlomba dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingan terjadi apabila beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas atau menjadi pusat perhatian umum. Persaingan dilakukan dengan norma dan nilai yang diakui bersama dan berlaku pada masyarakat tersebut. Persaingan yang disertai dengan kekerasan, ancaman, atau keinginan untuk merugikan pihak lain dinamakan persaingan tidak sehat.


2. Kontravensi

Kontravensi merupakan suatu sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan (konflik) terbuka. Kontravensi adalah suatu proses sosial dengan tanda ketidakpastian, keraguan, penolakan dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka. Penyebab kontravensi yaitu perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat atau bisa juga pendirian menyeluruh masyarakat. Adapun beberapa bentuk kontraversi antara lain sebagai berikut:

  • Kontravensi umum, seperti penolakan, keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak lawan.
  • Kontravensi sederhana, seperti menyangkal pernyataan orang di depan umum.
  • Kontravensi intensif, seperti penghasutan dan penyebaran desas-desus.
  • Kontravensi rahasia, seperti membocorkan rahasia atau berkhianat.
  • Kontravensi taktis, seperti mengejutkan kelompok lawan provokasi dan intimidasi.

3. Pertikaian

Pertikaian merupakan proses social bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian perselisihan sudah mulai terbuka. Pertikaian terjadi karena semakin tajamnya perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewat ancaman atau kekerasan.


4. Pertentangan atau Konflik (conflict)

Pertentangan atau konflik merupakan suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan menimbulkan disorganisasi sosial. Adapun bentuk bentuk konflik atau pertentangan diantaranya yaitu:

  • Pertentangan pribadi, yaitu individu yang sejak mereka mulai berkenalan sudah tidak saling menyukai. Awal buruk dikembangkan akan menimbulkan kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha menghancurkan pihak lawan.
  • Pertentangan rasial, yaitu pertentangan yang terjadi karena kepentingan kebudayaan. Keadaan bertambah buruk jika ada salah satu ras yang menjadi golongan minoritas.
  • Pertentangan antarkelas sosial, yaitu pertentangan yang terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan, misalnya perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh.
  • Pertentangan politik, yaitu pertentangan yang terjadi antar golongan dalam masyarakat antara negara-negara berdaulat. Contohnya seperti pertentangan yang terjadi antarpartai poltiik menjelang pemilu atau pertentangan antar negara.
  • Pertentangan yang bersifat internasional, yaitu pertentangan yang disebabkan oleh kepentingan yng lebih luas menyangkut kepentingan naional dan kedaulatan masing-masing negara. Jika terdapat pihak yang tidak bisa mengendalikan diri, maka akan terjadi peperangan.

Penyebab Disosiatif

Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya disosiatif antara lain sebagai berikut:


  • Adanya perbedaan pendapat.
  • Adanya perselisihan paham yang berkepanjanagn sehingga mengusik harga diri serta kebanggan masing – masing pihak.
  • Adanya perbedaan sistem nilai dan norma antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakt lainnya
  • Adanya perbedaan budaya
  • Terdapat benturan kepentingan
  • Terjadinya perubahan sosial.

Dampak Adanya Disosiatif

Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan disosiatif antara lain yaitu:


  1. Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
  2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
  3. Adanya perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
  4. Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi
    dibandingkan dengan kebudayaan golongan atau kelompoknya.
  5. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri fisik.
  6. Adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompok
    dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan (in-group feeling).
  7. Hilangnya sikap saling menghargai dan menghormati antar masyarakat karna terjadinya perpecahan dan konflik.

Contoh Disosiatif

Berikut adalah beberapa contoh disosiatif antara lain yakni:


1. Persaingan dalam ujian Ujian masuk perguruan tinggi

Persaingan juga ditemukan dalam ujian masuk perguruan tinggi. Meskipun tidak diambil juara, namun kursi yang disediakan oleh universitas hanya terbatas, tidak sebanding dengan pendaftar. Dengan demikian para pendaftar akan berlomba- lomba untuk mendapatkan nilai yang tinggi kemudian bisa masuk menempati kursi yang disediakan universitas.


2. Persaingan dalam perlombaan 17 Agustus

Biasanya dalam memeperingati hari kemerdekaan akan diadakanya suatu perlombaan 17 Agustus. Dalam memperingati hari kemerdekaan kita akan menjumpai banyak perlombaan yang diseenggarakan di kampung, sekolah maupun beberapa perusahaan. Dalam perlombaan akan diambil juara 1,2, 3 maupun juara harapan. Tidak semua peserta akan menjadi juara sehingga para peserta akan melakukan persaingan dengan melakukan yang terbaik untuk menjadi juara. Inilah yang disebut dengan persaingan atau kompetisi.


3. Kekerasan

Kekerasan merupakan salah satu dari contoh kontravensi. Karena kekerasan merupakan kontak fisik yang dilakukan seseorang kepada orang lain. baik itu mengunakan senjata ataupun tidak ,Kekerasan yang dimaksud disini sifatnya disengaja karena sesuatu hal sehingga disebut penyimpangan sosial.


4. Memfitnah

Menfitnah adalah menuduh indivu bahkan kelompok yang dimana sebenarnya tuduhan itu belum terbukti atau bahkan tidak benar benar terjadi. Memfitnah juga merupakan bentuk dari kontrovensi karena tidak sesuai dengan sebenarnya dan dapat menyebabkan kerenggangan perpecahan. Maka merupakan sebuah bentuk dari interaksi disosiatif.


5. Menghasut

Menghasut merupakan suatu cara mempengaruhi individu maupun kelompok agar mempercayai perkataan dari orang tersebut. Tindakan menghasut disini maksudnya tindakan mengahasut dalam konteks yang tidak baik contoh seperti menghasut seseorang untuk membenci orang lain.


6. Menipu orang lain

Bentuk kontrovensi yang lain adalah menipu orang atau menipu sekelompok orang. Karena menipu merupakan tindak kejahatan yang dilakukan yang mana tidak sesuai dengan fakta. maka menipu ini merupakan salah satu contoh dari bentuk penyimpangan sosial.


Demikian Penjelasan Materi Tentang Disosiatif adalah: Pengertian, Bentuk, Penyebab, Dampak, Contoh
Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi

The post Disosiatif adalah first appeared on PAKDOSEN.CO.ID.

ARTIKEL PILIHAN PEMBACA :
Memuat...

Horee!! akhirnya kita sudah sampai dibagian akhir dari ulasan tentang Disosiatif adalah (Pembahasan Lengkap). Harapan kami semoga apa yang sudah kami sampaikan diatas dapat menambah wawasan kita semua, terlebih menjawab pertanyaan untuk Anda yang mungkin sedang mencari penjelasan terkait Disosiatif adalah (Pembahasan Lengkap). Thank you sudah mampir ke situs "Pembahasan Lengkap" dan jangan lupa untuk share ke teman-teman yang lain jika dirasa ulasan kami diatas berguna. Sampai ketemu di postingan selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

Lembaga Politik (Pembahasan Lengkap)

Pengertian Konsumen (Pembahasan Lengkap)

Perkembangan Peserta Didik (Pembahasan Lengkap)